AksaraKaltim – Peristiwa kebakaran terjadi di Desa Batu Timbau dan Desa Batu Timbau Ulu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Kamis (30/1) sekitar pukul 16.00 WITA. Kebakaran itu menghanguskan ratusan rumah warga.
“Kebakaran bermula sekitar pukul 16.00 WITA dan baru bisa terkendali sekitar pukul 20.00 WITA,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Disdamkartan) Kutim Failu, di Sangatta, Jum’at.
Ia mengatakan, untuk memadamkan api membutuhkan waktu 4 jam, hal tersebut dikarenakan ada beberapa kendala. Salah satunya, belum adanya Pos Damkar di wilayah tersebut.
Selain itu, akses yang sulit serta jarak yang sangat jauh menjadi kendala utama bagi petugas pemadam dalam menangani kejadian itu. Meski demikian, pihaknya telah berupaya maksimal sesuai dengan kondisi yang ada.
“Kami tidak tinggal diam. Tim sudah mencoba mencari alternatif untuk menjangkau lokasi, tetapi faktor geografis menjadi hambatan utama,” tegasnya.
Failu menjelaskan, dalam pemadaman api tersebut melibatkan unsur Damkar dari desa-desa di Kecamatan Batu Ampar, Damkar Kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong, serta bantuan dari perusahaan yang ada.
Menurutnya, asal api belum diketahui masih menunggu laporan dari pihak yang berwenang. Namun berdasarkan informasi ada sebanyak 109 rumah warga yang terbakar dan sebanyak 150 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal, sedangkan kerugian masih belum diketahui.
Ia menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun banyak masyarakat dari dua desa tersebut kehilangan tempat tinggal.
Adapun kondisi pasca kebakaran masing-masing desa telah membuat dapur umum dan tempat evakuasi warga yang terdampak.
Rifaldy, salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran, mengatakan peristiwa kebakaran tersebut dilokasi padat penduduk, sehingga petugas kesulitan untuk memadamkan api, membutuhkan waktu sekitar 4 jam baru api bisa dipadamkan.
Ia menceritakan, meski ada bantuan mobil pemadam dari kecamatan tetangga, namun lama baru sampai ke TKP. Selain itu bantuan mobil tanki air serta petugas menurunkan excavator mini untuk merobohkan sebagian rumah agar tidak merambat.