AksaraKaltim – Budidaya rumput laut kini menjadi prioritas utama bagi petani tambak di Penajam Paser Utara (PPU). Anggota DPRD PPU, Sujiati mengungkapkan bahwa berdasarkan data sementara, mayoritas petani tambak di wilayah tersebut lebih memilih rumput laut dibandingkan bandeng sebagai komoditas utama.
Faktor utama yang mendorong pergeseran ini adalah harga bandeng yang tidak stabil, sehingga tidak memberikan jaminan pendapatan yang pasti bagi petani.
“Data pasti belum bisa saya sampaikan, tetapi mayoritas tambak di sana sudah membudidayakan rumput laut. Sekali panen bisa mencapai hingga 10 ton,” kata Sujiati.
Menurutnya, budidaya rumput laut memberikan hasil yang lebih konsisten dibandingkan bandeng, yang harganya kerap mengalami fluktuasi tajam.
Sujiati juga menyoroti bahwa banyak kelompok tani di PPU kini mengelola tambak dengan skala yang lebih besar. Hal ini membuat mereka semakin yakin untuk beralih ke rumput laut yang dinilai lebih menguntungkan.
“Banyak kelompok tani yang mengelola tambak besar, sehingga sekarang mereka lebih fokus pada rumput laut dibandingkan bandeng, karena harga bandeng saat ini kurang stabil,” jelasnya.
Budidaya rumput laut di tambak memiliki sejumlah keuntungan yang tidak dimiliki bandeng. Selain tidak bergantung pada pakan yang mahal, rumput laut juga memiliki pasar yang lebih luas, termasuk peluang ekspor. Dengan fokus pada rumput laut, Sujiati berharap pendapatan petani tambak di PPU akan lebih terjamin dan berkelanjutan.
“Dengan adanya fokus pada rumput laut, diharapkan penghasilan petani tambak lebih terjamin,” pungkasnya. (Adv)