AksaraKaltim – Kementerian Agama Kota Bontang angkat bicara soal usulan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) di tahun 2023 yang diajukan Kementerian Agama (Kemenag) RI kepada Komisi VIII DPRD RI. Dengan nilai Rp69.193.733 dan nilai manfaat sebesar Rp29.700.175 juta atau 30 persen.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Bontang, Najmuddin Tamini menjelaskan, jika hal tersebut masih sebatas usulan dan belum ada surat resmi yang mereka terima soal kenaikan Bipih.
Sejatinya, Bipih telah mengalami kenaikan pada 2022 silam. Kenaikan itu pun diumumkan Pemerintah Arab Saudi beberapa waktu sebelum keberangkatan jamaah haji Indonesia. Dikarenakan pengumuman yang terbilang mepet dengan jadwal keberangkatan haji tahun lalu. Sehingga tidak memungkinkan adanya biaya tambahan kepada calon haji. Sehingga pemerintah melakukan subsidi sedikit lebih besar menggunakan dari dana manfaat.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, biaya keseluruhan untuk ibadah haji menyentuh nilai Rp70 juta. Tetapi, yang dibayarkan calon haji hanya Rp40 juta. Sementara sisanya, Rp30 juta disubsidi oleh pemerintah. Atau setara 30 persen untuk per orang.
“Tahun lalu itu biaya haji per orang hampir 100 juta. Tapi yang dibayarkan jamaah tidak segitu karena ada subsidi dari pemerintah,” jelasnya, Senin (23/1/2023).
Kata Najmudin, seandainya usulan itu disetujui maka jamaah yang sudah melakukan setoran awal sebesar Rp25 juta, harus melakukan setoran pelunasan sebesar Rp37 juta. Dan bukan lagi Rp15 juta. Lantaran, ada penambahan biaya sebesar Rp22 juta.
Hal tersebut pun sudah disampaikan Kemenag Bontang kepada jamaah calon haji pada akhir tahun 2022 lalu. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi. Sehingga para jamaah bisa lebih mempersiapkan segala sesuatunya dan tidak terkesan mendadak.
Meskipun nantinya Bipih mengalami kenaikan, untuk setoran awal tetap dengan nilai Rp25 juta per orang. Tapi, untuk setoran pelunasan dikisaran Rp44 juta lebih. Sehingga keseluruhan Bipih Rp69.193.733.
“Itu jika usulannya disetujui ya, tapi setoran awal tetap Rp25 juta. Kami juga masih menunggu instruksi resmi dari pusat,” jelasnya.
Di akhir ia menyampaikan, besaran Bipih tergantung jarak embarkasi. Dicontohkannya, untuk Aceh terbilang lebih murah lantaran jaraknya yang terbilang dekat.
“Kalau Bontang kan masuk embarkasi Balikpapan makanya sedikit mahal karena jauh,” pungkasnya.