AksaraKaltim – Pembangunan polder diyakini sebagai solusi penanganan banjir di Kota Bontang. Komisi C DPRD Bontang meminta Pemkot Bontang segera merealisasikan pembangunan tanggul pengendalai air tersebut secepatnya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bontang, Muhammad Sahib, menyampaikan, salah satu penanganan banjir di Kota Taman-sebutan Bontang, dengan pembangunan polder.
Dia pun meminta Pemkot Bontang serius mempersiapkan dengan matang proses pembangunan tiga polder di Bontang. Kabarnya terdapat tiga pengendalai air bakal dibangun. Pertama, Polder Kanaan, Tanjung Laut dan Bontang Kuala.
“Semoga nanti ditanganin dengan cepat,” ungkapnya, Selasa (8/7) kepada AksaraKaltim.id di Sekretariat DPRD Kota Bontang, lantai II.
Menurutnya, Kota Taman memiliki letak geografisnya berbentuk cekungan atau seperti mangkok. Itulah penyebab Bontang menjadi rawan banjir. Belum lagi ketika terjadi pasang air laut atau banjir rob. Dengan adanya tiga polder, maka dapat menahan luapan air dari bagian hulu maupun hilir Bontang.
“Ketika ada air pasang (rob) bertabrakan dengan air dari hulu saat hujan, banjir lah Bontang. Dengan ada polder semua terkoneksi menahan air masuk ke Bontang,” terang Sahib.
Dari berbagai sumber dihimpun, pembangunan fisik polder baru bisa dimulai pada 2027. Total lahan yang harus dibebaskan untuk Polder Telihan mencapai 28 hektare. Kehadiran Polder Telihan sebelumnya diharapkan dapat menjadi tempat tampungan air sementara.
Ketika debit sungai tinggi. Setelah air laut surut maka tampungan diharapkan bisa dialirkan secara bertahap ke bagian hilir. (Adv)