AksaraKaltim – Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Timur kembali membuat gebrakan besar! Dalam operasi intensif selama dua minggu, mulai pertengahan September hingga awal Oktober 2025, aparat berhasil membongkar enam kasus besar peredaran narkotika yang mengguncang wilayah Kaltim.
Hasilnya, sebanyak 10 tersangka diamankan, dan lebih dari 2,6 kilogram sabu-sabu berhasil disita dan cukup untuk menyelamatkan lebih dari 13 ribu nyawa dari jeratan barang haram itu.
Dalam konferensi pers yang digelar Kamis (16/10/2025) di Ruang Rapat Ditresnarkoba Polda Kaltim, Kabid Humas Kombes Pol Yuliyanto menyampaikan fakta-fakta mengejutkan tentang jaringan peredaran narkoba yang kian licin dan canggih. Turut hadir Kabag Binops Ditresnarkoba Kompol Ardian Rizki Lubisserta dan perwakilan Bea Cukai Balikpapan.
“Selama dua minggu terakhir, kami berhasil mengungkap enam kasus dengan sepuluh tersangka. Mereka adalah bagian dari jaringan pengedar lintas daerah, bahkan ada yang terkait dengan jaringan internasional dan narapidana di dalam lapas,” tegas Kombes Yuliyanto.
Sabu Disembunyikan Dalam Pakaian dan Makanan Ringan
Dari enam kasus tersebut, dua di antaranya menjadi sorotan. Pertama, pengungkapan di Samarinda dengan barang bukti mencapai 1,1 kilogram sabu. Kedua, yang paling mengejutkan, adalah di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, di mana seorang tersangka asal Malaysia tertangkap tangan membawa lebih dari 1 kilogram sabu yang disamarkan dalam pakaian di dalam koper.
Tak berhenti di situ, modus para pelaku makin bervariasi. Ada yang menyelundupkan sabu dalam bungkusan makanan ringan, ada juga yang mengirim lewat jalur laut, bahkan ada yang bertransaksi melalui aplikasi pesan instan!
“Ada pula keterlibatan jaringan lokal dan jaringan dalam Lapas Samarinda, yang memerintah dari balik jeruji besi,” lanjut Yuliyanto.
Kebanyakan pelaku mengaku nekat menjadi kurir atau pengedar karena alasan ekonomi. “Ada yang mengatakan untuk kebutuhan keluarga, tapi risiko dan dampaknya sangat besar,” ujar Kabid Humas.
Polda Kaltim menegaskan akan terus menggencarkan operasi pemberantasan narkoba, khususnya menjelang akhir tahun. Kerja sama lintas lembaga, termasuk dengan Bea Cukai dan pihak bandara, akan diperkuat.
“Kami tidak akan beri ruang bagi bandar dan pengedar narkoba. Kaltim harus bersih dari narkotika!” tegasnya.