Sumaryono Tolak Rencana Pemkot Revisi Perda Miras

Anggota Komisi II DPRD Bontang Sumaryono

AksaraKaltim – Rencana Pemerintah Kota Bontang untuk merevisi Peraturan Daerah (Perda) nomor 27 tahun 2002 tentang larangan, pengawasan, penertiban dan penjualan minuman beralkohol untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mendapatkan penolakan keras dari Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang Sumaryono.

Pasalnya, Sumaryono menyebut rencana Pemkot tersebut hanya akan mendatangkan permasalahan baru di kemudian hari.

“Saya secara tegas menyatakan menolak rencana pemerintah tersebut,” ujar Sumaryono, Rabu (06/07/22).

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai, rencana tersebut seakan melegalkan peredaran miras di Kota Bontang yang dikhawatirkan akan menimbulkan banyak dampak negatif. Mulai dari perkelahian, penikaman dan berbagai kejahatan lainnya. Sehingga jika dilegalkan akan lebih banyak merugikan dari pada memberikan keuntungan.

BACA JUGA:  Jual Miras Saat Ramadan, Tiga Toko Kelontong di Bontang Terancam Denda Rp1,5 Juta

“Seharusnya pemerintah berkaca pada kasus kejahatan di Bontang yang beberapa diantaranya disebabkan oleh miras. Seperti kasus penikaman yang baru-baru ini terjadi,” jelasnya.

Lebih jauh, Anggota DPRD daerah pemilihan (Dapil) Bontang Barat ini menegaskan, meski PAD perlu ditingkatkan namun dirinya menilai masih banyak sektor pendapatan daerah yang dapat dimaksimalkan ketimbang mengubah aturan yang justru berpotensi mengorbankan nasib generasi muda penerus bangsa.

BACA JUGA:  Kedapatan Minum Miras dan Bawa Sajam di Loktuan, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi

“Banyak sektor lain. Kayak parkir yang sebenarnya jauh lebih berpotensi mendongkrak PAD melalui pengelolaan pihak ketiga,” pungkasnya.

Sebelumnya, wacana revisi Perda miras mencuat lantaran retribusi dari penjualan miras di Bontang disebut-sebut tak masuk ke kas daerah. Tapi, justru hanya dinikmati oleh oknum tertentu.

Nantinya jika disetujui, revisi Perda ini akan mengatur tempat khusus mengkonsumsi minuman keras. Hal ini juga diklaim untuk mempermudah proses pengawasan terhadap penjualan miras.

BACA JUGA:  Tiga Warung Kelontong di Bontang Kedapatan Jual Ratusan Miras Tak Berizin, Pemilik Toko Ditetapkan Tersangaka

“Dari pada ilegal ya ‘kan. Nanti baru ada retribusinya,” terang Wali Kota Bontang, Basri Rase.