AksaraKaltim – SDN 006 Bontang Selatan melakukan inklusi sosial bekerjasama dengan paguyuban kelas yang menghasilkan produk telang dan jahe.
Di kegiatan P5 ini akan dipamerkan proses pembuatan baik dari tanaman jahe dan tanaman telang, biji telang, bunga telang, hingga berbentuk produk olahan telang dan jahe.
Berbagai olahan produk telang dan jahe merupakan bagian dari program inklusi sosial. Sehingga perpustakaan bukan lagi tempat anak-anak membaca, meminjam buku, dan bermain. Namun sebagai wadah yang berguna bagi masyarakat sekitarnya. Baik dalam menimba ilmu serta mewujudkannya dalam olahan produk yang nantinya akan menjadi ciri khas.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang selaku perpustakaan pembina mengapresiasi dan bangga atas produk telang dan Jljahe yang telah dihasilkan. Sehingga ke depan dapat menjadi kewirausahaan paguyuban kelas, dengan demikian dapat meningkatkan kesejahteraan.
“Semoga langkah ini dapat ditiru oleh sekolah-sekolah lainnya,” ujar Kepala Retno Febriaryanti melalui Pustakawan Ahli Pertama, Nuriana Syahran.
Program inklusi sosial perpustakaan SDN 006 Bontang Selatan sudah berjalan sejak akhir tahun 2021 yang lalu. Sebagai promosi maka di lauching produk telang dan jahe, teh telang, bunga telang kering, stik telang, cake jahe, ice cream jahe dan jahe latte.
Diketahui P5 merupak program dari Kurikulum Merdeka Belajar, yang diperuntukkan bagi peserta didik kelas 1 dan 4 terkait budidaya telang dan jahe. Lalu dilanjutkan oleh paguyuban kelas dengan tujuan untuk mengenalkan produk telang dan jahe.
“Ke depannya bisa menjadi kewirausahaan bagi ibu-ibu yang tergabung dalam paguyuban kelas serta lebih mudah mengenalkan dan mengedukasi ke anak-anak,” terangnya.