AksaraKaltim – Proses pembuatan turap jalan longsor di Jalan Soekarno-Hatta baru mencapai 69 persen. Pengerjaannya pun diprediksi tidak akan rampung 100 persen, hingga batas waktu yang sudah ditentukan.
Diketahui pengerjaan proyek itu dimulai pada Maret 2023 lalu.
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengatakan tujuan mereka kembali melakukan kunjungan untuk meninjau pekerjaan tesebut. Karena banyaknya aduan warga.
Di samping itu mereka juga tidak mengetahui berapa jangka waktu perpanjangan kontrak yang diberikan Dinas Pekerja Umum dan Penataan Tata Ruang kota (PUPRK), kepada kontraktor pelaksana.
“Kami sangat kecewa belum selesai juga proyek ini. Kemudian waktu perpanjangan kontrak juga kami tidak tahu,” katanya, Senin (19/2/2024).
Kabid Bina Marga PUPRK Bontang, Anwar Nurdin mengatakan progres pengerjaan baru di angka 69 persen.
Secara item per-pekerjaan memang tidak menunjukkan progres signifikan. Tetapi, pengerjaan satu item memiliki hubungan yang berkaitan.
“Pengecoran dinding turap ada empat segmen. Ini baru tahap satu dan dua. Sisanya menyusul berapa hari ke depan,” ucapnya.
Diketahui, batas waktu pengerjaan berakhir pada 15 Maret mendatang. Sementara total pekerja mencapai 22 orang yang setiap harinya dilemburkan.
Meski demikian, progres hingga akhir pengerjaan diprediksi hanya sekitar 97 persen. Sementara sisanya adalah untuk pengaspalan.
“Kontraktor pelaksana juga komitmen sampai harus menjual alat berat untuk merampungkan pekerjaan. Itu jadi pertimbangan kita. Paling tidak bulan depan jalan bisa dilintasi. Tapi belum di aspal,” terangnya.
Diketahui proyek ini dikerjakan oleh PT Bangun Pilar Persada dengan nilai kontrak Rp15,2 miliar. Untuk perhitungan denda per hari mencapai Rp15 juta.