AksaraKaltim – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kota Bontang penuhi tuntutan pelatih cabang olahraga (cabor) soal bonus Porprov Kaltim yang dihelat di Berau tahun lalu.
Kepala Dispora, Aznem mengatakan mereka sudah mengantarkan Rp1,7 miliar di tahun 2024 untuk kekurangan bonus bagi pelatih cabor. Sementara untuk manager dan ofisial nilainya tetap yang tertera di dalam Surat Keputusan dan persetujuan pencairan.
Kesepakatan itu diambil setelah dilakukan koordinasi. Baik dengan DPRD Bontang, Sekda, Inspektorat, Bagian Hukum Setda, dan KONI Bontang.
“Sebagai kepala Dinas saya minta maaf atas kekeliruan ini. Jadi kami putuskan untuk pelatih bonusnya ditambah sesuai perhitungan medali. Itu akan memberikan rasa adil bagi cabor yang mendapat banyak medali,” kata Aznem.
Aznem pun merincikan perhitungan bonus bagi pelatih setelah direvisi. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya diberikan berdasarkan raihan 1 medali tertinggi, kali ini bonus akan dihitung berdasarkan persentase.
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan kalau semuanya dikomunikasikan. Hanya miskomunikasi,” terangnya.
Mengenai perhitungan bonus medali emas pertama mendapat bonus Rp30 juta. Medali emas kedua mendapat 50 persen atau Rp15 juta. Lalu medali emas ketiga dan selanjutnya memperoleh 20 persen atau Rp6 juta.
Untuk medali perak, bonusnya sebesar Rp25 juta. Perhitungannya juga sama. Perak kedua senilai 50 persen atau Rp12,5 juta. Sementara medali ketiga dan seterusnya 20 persen atau Rp5 juta. Kemudian medali perunggu pertama diberikan bonus senilai Rp12 juta. Medali kedua dihargai 50 persen atau Rp6 juta. Selebihnya dihitung 20 persen atau Rp2,4 juta.
“Di dalam SK pelatih hanya ada 1, jadi jumlah itu bisa dibagi dengan pelatih lainnya,” sambungnya.
Ketua KONI Bontang Jamaluddin mengaku hasil koordinasi itu merupakan angin segar dari tuntutan rekan-rekan cabor.
Memang diakuinya sempat terjadi miss komunikasi dalam skema pemberian bonus khusus pelatih. Adapun protes yang disampaikan cabor hanya semata untuk mengedepankan asas keadilan.
“Cuman ini hanya untuk pelatih. Kalau ofisial dan manager tetap sama,” kata Jamal.
Kabarnya, seluruh cabor bersedia menandatangani pencairan bonus Porprov Kaltim ke-7 yang berlangsung di Kabupaten Berau 2022 lalu.
Proses pencairan diperkirakan memakan waktu selama beberapa hari.
“Jadi untuk pelatih kami minta bersabar. Sudah akan dianggarkan Pemkot di APBD 2024 mendatang,” pungkasnya.
Sebelumnya sejumlah pelatih, manager dan ofisial menolak tanda tangan penerimaan bonus Porprov Kaltim tahun lalu. Karena dinilai nominalnya tidak sesuai dengan komitmen atau janji pemerintah.