AksaraKaltim – Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol-PP Bontang, Arianto meninggal dunia.
Mendiang Arianto dikenal sebagai sosok yang taat aturan saat bekerja. Meski telah diberikan kewenangan saat bertugas.
Diketahui almarhum berpulang ke rahmatullah pada Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 17.05 WIB di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.
Almarhum dikabarkan akan di makamkan di Kota Bontang.
Sementara rumah duka ber lokasi di Jalan Abang Long, RT.9 No.47 Kelurahan Bontang Kuala Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Kasatpol Bontang, Ahmad Yani mengatakan mediang Arianto adalah sosok yang ceria, berdedikasi tinggi dalam bertugas dan selalu sesuai aturan yang yang berlaku.
“Dalam bertugas pak Arianto selalu memanusiakan manusia. Disiplinnya sangat tinggi dan sangat memperhatikan bawahan,” tegasnya.
Kata dia, secara pribadi dirinya merasakan duka mendalam dan kehilangan atas sosok Ariamto.
Lanjutnya, mendiang Arianto salah satu anggota atau rekan yang komunikatif dalam bertugas. Meski, secara pribadi Ahmad Yani sudah menyerahkan kepada Arianto, mengenai SOP dalam bertugas.
Namun, almarhum Arianto selalu mengkomunikasikan segala hal kepada dirinya. Walaupun telah diberikan kewenangan untuk menjawab apabila ada pertanyaan, mengenai tupoksi kinerja Satpol PP Kota Bontang.
Salah satunya apabila awak media atau wartawan melakukan sesi wawancara.
“Saya akui orangnya komunikatif. Padahal segala sesuatu sudah saya serahkan kepada beliau saat bertugas (mendiang Arianto). Tapi, apabila ditanya teman-teman wartawan. Dia tetap bertanya mengenai pendapat saya seperti apa baru memberikan jawaban (ke media),” ujarnya.
Diterangkannya, terakhir mendiang Arianto sempat bersenda gurau dalam ruangan saat mereka berkumpul.
Kemudian alm mengajukan cuti untuk berobat, karena mengeluhkan sakit kala itu.
“Waktu di ruang sempat bercanda dan bilang mau cuti. Karena setau saya alm org sehat dan tidak pernah ngeluh kalau sakit. Terakhir sebelum cuti dia ngeluh sesak dada dan bilang mau berobat, ” jelasnya.
Ahmad Yani menegaskan mendiang Arianto adalah sosok yang bijaksana dalam mengambil keputusan dalam bekerja. Arianto juga dinilai selalu bekerja sesuai tupoksi dirinya. Meski telah diberikan kewenangan.
Namun Arianto tetap mengkoordinasikan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang harus diambil dan kebijakan seperti apa yang harus dilakukan dalam bekerja.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan anak almarhum Arianto, bernama Farhan membenarkan jika Arianto meninggal dunia.
“Iya bapak gagal jantung. Awalnya diabetes tapi saat operasi, begitu selesai sempat melek matanya tapi ya gitu (drop dan akhirnya meninggal, ” katanya.