DPRD PPU Dorong Inovasi Pengolahan Ikan BT untuk Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

AksaraKaltim – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dikenal dengan kekayaan hasil lautnya, termasuk ikan jenis BT yang melimpah. Namun, ironisnya, ikan ini sering kali dibuang karena dianggap tidak memiliki nilai jual.

Anggota DPRD PPU, Ishaq Rahman, menyoroti permasalahan ini dan menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pengolahan ikan BT agar dapat memberikan nilai ekonomi lebih bagi nelayan.

“Di sini, ikan tembak itu nggak ada harganya, padahal melimpah,” ujar Ishaq.

Ia mengungkapkan keprihatinannya setelah bertemu dengan nelayan yang menyampaikan bahwa ikan jenis BT setiap pagi hanya dibuang karena tidak laku di pasaran.

“Tadi pagi saya ditemui oleh nelayan. Dia bilang, ‘Pak, jenis BT itu tiap pagi dibuangin aja’ ikan nggak ada harganya,” tambahnya.

Ikan BT, yang dikenal sebagai ikan betutu atau marble goby (Oxyeleotris marmorata), sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang tinggi jika diolah dengan tepat. Dagingnya yang lembut dan enak menjadikannya favorit di beberapa daerah.

Namun, kurangnya pengetahuan dan teknologi pengolahan membuat ikan ini kurang diminati di pasar lokal.

Ishaq menekankan bahwa diperlukan inovasi dalam teknologi pengolahan ikan BT untuk meningkatkan nilai jualnya.

Dengan pengolahan yang tepat, ikan ini dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi seperti fillet, nugget, atau produk olahan lainnya yang memiliki daya tarik di pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, Ishaq mengusulkan agar pemerintah bekerja sama dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk mengembangkan teknologi pengolahan ikan BT.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan metode pengolahan yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan pasar. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email