AksaraKaltim – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang tengah termotivasi agar semua pelayanan kesehatan yang ada masuk di kategori Madya. Hal ini menyusul dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Untuk diketahui, sebelum terbitnya aturan terbaru. Tipe rumah sakit berdasarkan jumlah tempat tidur di Indonesia terbagi menjadi empat kelas. Yakni, kelas A, B, C, dan D.
Dengan syarat minimum jumlah tempat tidur, yakni Kelas A minimal 250 tempat tidur, Kelas B minimal 200 tempat tidur, Kelas C minimal 100 tempat tidur, dan Kelas D minimal 50 tempat tidur.
Direktur RSUD Taman Husada, dr Suhardi, Sp.JP. FIHA mengatakan RSUD Taman Husada Bontang saat ini berstatus tipe B.
“Hal ini lah yang membedakan kategori rumah sakit sebelumnya,” ujarnya, Selasa (26/11/2025).
Dijelaskannya, setelah terbitnya PP Nomor 28 tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan tersebut, terjadi perubahan kategori rumah sakit. Yakni, tidak lagi berstatus tipe/kelas A, B, C dan D. Tapi berubah menjadi rumah sakit Paripurna, Utama, Madya dan Biasa berdasarkan kompetensinya.
“Karena sudah ditetapkan regulasinya. Kompetensi rumah sakit nantinya dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana dan peralatan kesehatannya,” katanya.
Sesuai aturan baru terdapat 24 jenis layanan, seperti layanan jantung dan pembuluh darah, forensik, mata, jiwa, gigi dan mulut serta lainnya yang harus berkategori madya.
Sementara dari 24 pelayanan tersebut, RSUD baru memiliki 11 jenis layanan dengan kategori Madya. Sedangkan beberapa di antaranya masih ada yang kategori dasar.
RSUD Taman Husada pun kini tengah berupaya keras agar seluruh pelayanan yang ada bisa menjadi kategori Madya ke depannya.
“Khawatirnya kalau ada warga Bontang yang perlu pelayanan kesehatan harus di rujuk ke luar daerah, memang bisa tetapi kasihan masyarakat kalau jauh. Jadi kami mohon dukungannya agar kami bisa memberikan layanan tingkat madya di Bontang,” diakhirinya.






