Heri Keswanto Minta Pemerintah Pastikan Data Stunting di Bontang Sinkron

AksaraKaltim – Angka stunting di Kota Bontang masih tinggi. Tidak sinkronnya data antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pusat kesehatan yang ada di Bontang, seperti RSUD, puskesmas hingga klinik kesehatan swasta diduga menjadi penyebabnya.

Dari data yang dihimpun, stunting di Bontang masih berada diangka 20,6 persen. Sementara di akhir tahun nanti pemerintah pusat menargetkan kasus tengkes di Indonesia harus sudah turun diangka 14 persen.

Hal ini pun menjadi sorotan anggota DPRD Bontang Dapil Bontang Selatan, Heri Keswanto.

“Mungkin data stunting bisa terus dipantau setiap saat, apakah sudah sinkron atau belum. Mengentaskan stunting adalah tugas kita bersama untuk menjadikan Bontang zero stunting,” kata dia.

Menurut Heri, memberikan pemahaman bagi kader kesehatan secara detail menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Sebelum mereka turun ke lapangan untuk bertemu masyarakat.

Selain itu, melalui kolaborasi antar pihak diharapkan penanganan masalah kesehatan, khususnya stunting menjadi lebih efektif dan efisien.

“Penyebaran informasi ke warga belum maksimal. Seperti memberikan pemahaman langsung, dari rumah ke rumah, karena tidak semua warga mau ikut seminar atau sosialisasi,” ucapya.

Untuk diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email