AksaraKaltim – Putri Nur Azizah salah satu pelajar kelas X asal SMK Putra Bangsa Kota Bontang, resmi terpilih masuk barisan Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) RI (Republik Indonesia) di Istana Negara.
Dengan tugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih tepat pada hari kemerdekaan Indonesia ke-80, pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Meski jurusan yang dipilih remaja 17 tahun tersebut adalah ini jurusan asisten keperawatan.
Namun Putri-sapaan, memiliki asa menjadi seorang Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).
Putri menceritakan, ada tiga tahapan seleksi yang berhasil dia dilewati, hingga dinyatakan lolos masuk dalam barisan Paskibraka Nasional RI.
Pertama seleksi tingkat Kota Bontang mulai 27 Maret sampai 8 Mei silam. Lalu, seleksi tingkat Provinsi Kaltim pada 12-17 Mei. Terakhir, mengikuti seleksi tingkat nasional pada 25-29 Juni lalu di Jakarta.
Saat tahapan seleksi, rasa kurang percaya diri sempat menghampiri Putri kala itu. Dia menilai masih banyak peserta yang lebih berkualitas ketimbang dirinya. Lantaran saat seleksi tingkat kota dan provinsi dia berada di peringkat ketiga.
“Sempat enggak yakin dan minder waktu pertama seleksi. Pesertanya bagus-bagus, bahkan sempat mikir enggal apa-apa kalau belum rezeki, karena tetap ngibarin bendera cuma beda lokasi saja,” kisahnya.
Kata Putri, saat memasuki penyelesaian syarat di tingkat nasional, pada tiga giginya terdapat impaksi. Remaja 17 tahun tersebut sempat merasa putus asa dan ingin menyerah. Ditambah, saat berkonsultasi ke dokter di salah satu rumah sakit di Bontang, namun peralatan medis yang diperlukan untuk operasi tengah dalam perbaikan karena rusak.
Untuk diketahui, impaksi gigi adalah kondisi ketika gigi, biasanya gigi bungsu (geraham ketiga), tidak dapat tumbuh atau muncul sepenuhnya ke permukaan gusi karena terhambat oleh berbagai faktor, seperti ruang yang sempit di rahang atau posisi gigi yang tidak normal.
“Jadi saya sudah pasrah, saya sudah bilang sama kakak Pamong, kalau misalnya saya memang enggak bisa pergi enggak apa-apa soalnya alat (medis) di Kota Bontang itu memang lagi rusak. Enggak bisa untuk operasi. Kalaupun mau operasi di luar kota tapi waktunya sudah mepet. Kalau saya ganti sudah ikhlas dan enggak apa-apa,” jelas Putri.
Cita-cita terbesar Putri ingin mengabulkan impian dan harapan sang ibunda, dengan menjadi seorang Kowad. Dia meyakini menjadi seorang Paskibraka bisa menuntun dirinya dalam mencapai asa dirinya menjadi anggota TNI-AD.
“Jadi sebenarnya dari bunda pengen saya jadi abdi negara. Mungkin saya berpikir kayak paskib itu langkah awal saya membuka jalan meraih cita-cita menjadi seorang Kowad, membanggakan bunda yang sudah ngerawat saya dari kecil,” tutupnya.