AksaraKaltim – Ketua RT 21 Kelurahan Bontang Baru, Samsul mengeluh langsung ke Wali Kota Bontang Basri Rase. Lantaran di wilayah yang dia pimpin tidak pernah tersentuh kegiatan pembangunan fisik. Termasuk di tahun ini.
Kata Samsul, tahun ini saja di wilayah Bontang Baru hanya terdapat puluhan kegiatan fisik. Sementara Pemkot Bontang telah mengalokasikan anggaran senilai Rp1,5 miliar di setiap kelurahan.
“Dari 42 kegiatan yang ada di Bontang Baru, RT saya tidak ada tersentuh. Ada apa ini,” tanya Samsul dalam gelar Dialog Terbuka bersama Ketua Rukun Tetangga (RT) se-Kecamatan Bontang Utara di Pendopo, Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang, Kamis (20/6/2024)
Padahal menurut Samsul, di RT 21 sangat membutuhkan pembangunan drainase untuk menentaskan persoalan banjir dampak pasang surut air laut.
Lanjutnya, usulan pembuatan drainase ini bukan pertama kali diajukan. Setiap momen Musrenbang dia dan ketua RT lainnya meminta drainase sebagai prioritas.
“Kami sudah usulkan di Musrenbang dari 2021, tapi sampai saat ini belum terealisasi. Saya berharap pak Wali (Basri) bisa memberikan jawaban,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan Samsul, Wali Kota Basri Rase menyebut jika persoalan pembangunan wilayah RT, baiknya dikomunikasikan dengan pejabat lurah dan camat.
Pasalnya pemerintah telah mengucurkan anggaran senilai Rp1,5 miliar untuk pembangun fisik di wilayah RT.
“Kuncinya komunikasi. Pak RT juga harus aktif ngobrol sama lurahnya, tidak hanya lewat forum (Musrenbang),” ungkapnya.
Dijelaskan Basri, dialog dengan ketua RT sebagai bentuk respons Pemkot Bontang. Meski ada Musrenbang, tak sedikit yang masih protes terkait permasalahan di masyarakat.
Maka dari itu, usulan dari ketua RT bakal ditindaklanjuti. Mengingat penyusunan APBD perubahan 2024 dan APBD 2025 dalam waktu dekat akan dibahas.
“Hari ini disampaikan semua, apa yang dibutuhkan. Kami upayakan diakodomodir. Dengan catatan sesuai regulasi. Jangan sampai menimbulkan masalah,” terangnya.
Ia pun mewanti-wanti bila ada lurah yang tidak serius menanggapi keluhan yang disampaikan warga. Basri mengaku tak segan bakal mencopot lurah jika bersikap demikian.
“Jangan malah berkeluh kesah di media sosial. Sampaikan keluhan itu dengan cara yang benar,” katanya.